Kamis, 04 Desember 2014

Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan


BAB I
PENDAHULUAN

       Menyadari peran pemimpin yang sangat sentral dalam organisasi, para ahli berusaha melakukan berbagai macam penelitian untuk mendapatkan kriteria-kriteria pemimpin yang terbaik. Sudah begitu banyak teori-teori kepemimpinan yang ditulis oleh para ahli, baik dalam maupun luar negeri. Namun cukup disayangkan aspek yang dibahas sebagian besar hanya dari sisi manajemen dan bidang keahlian saja. Sehingga konsep yang dihasilkan cenderung mengasingkan manusia dari manusia disekitarnya.  
         Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai suatu kendaraan yang pada awalnya belum terbiasa di dalam suatu lingkungan dan ketika mencoba tiba-tiba tampak lebih berbahaya daripada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menarik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya. Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya.
         Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa hubungan kepemimpinan dengan kewirausahaan yang akan mempengaruhi suatu pencapaian tujuan usaha.

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Definisi Kepemimpinan
          Terdapat banyak pengertian tentang definisi kepemimpinan dari para ahli, diantaranya yaitu menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang  agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Menurut George R. Terry ahli manajemen, bahwa Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok.           
          Maka dapat disimpulkan kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
B.  Sifat-sifat Pemimpin
          Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan teori yang disebut sebagai  The tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari kepemimpinan). George R. Terry dalam bukunya principal of mangement 1964 menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu:


1.      Kekuatan
2.      Stabilitas emose
3.      Pengatahuan tentang relasi insani
4.      Kejujuran
5.      Objektif
6.      Dorongan pribadi
7.      Ketrampilan berkomunikasi
8.      Kemampuan mengajar
9.      Ketrampilan sosial
10.  Kecakapan menejerial.


    Jadi, dengan demikian diharapkan seorang pemimpin itu harus berbudi luhur dan memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia bisa membawa anggotanya pada keselamatan dan kesejahteraan.
C.  Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
          Pengembangan pribadi individu, efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi merupakan komponen yang dapat menguasai sepenuhnya tindakan kepemimpinan dalam wirausaha yang menuntut pertumbuhan suatu usaha. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, dan kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya. Berikut ini  10 prinsip kepemimpinan guna mengembangkan kegiatan kewirausahaan;


1.      Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
2.      Responsible
3.      Integritas (nilai yang sejati)
4.      Nonconformity (ketidakcocokan)
5.      Coureqeous (keberanian)
6.      Intuitive (keputusan yang sebenarnya)
7.      Patience (kesabaran)
8.      Listen (mendengarkan)
9.      Enthusiasm (antusiasme)
10.  Service (layanan)


D.  Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan
          Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1.      Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis dan teknis)
2.      Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:
a.       Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.
b.      The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.
c.       Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua bagian.
d.      Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
e.       Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)
3.      Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya, antara lain berupa:
a.       Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.
b.      Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.
c.       Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
d.      Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
e.       Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f.       Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
g.      Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

BAB III
KESIMPULAN
        Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
          Pengembangan pribadi individu, efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi merupakan komponen yang dapat menguasai sepenuhnya tindakan kepemimpinan dalam wirausaha yang menuntut pertumbuhan suatu usaha. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, dan kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya.